Gennasatria, seorang selebtwit, sedang menempuh perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dengan menggunakan kereta api. Di tengah perjalanan, saat kereta tersebut berhenti di sebuah stasiun, seorang kakek tua naik dan menawarkan buku-buku bacaan pada semua penumpang.
Sesampainya di kursi Genna, sang kakek berkata:
“Bukunya nak? Ada macam-macam nih. Buku silat, cinta-cintaan, agama, dan lain-lain”, ujar sang kakek.
Genna yang kebetulan sedang tidak bisa tidur pun tertarik. “Ada buku misteri atau horor gak kek?”
“Oh
suka cerita horor yah?”, jawab si kakek. “Kebetulan sisa satu. Pas lagi
ceritanya. Tentang kereta yang ditinggali banyak arwah penasaran.
Judulnya ‘Kereta Malam Penasaran’. Serem banget pokoknya.”
“Boleh juga tuh. Berapa harganya?”
“Seratus lima puluh ribu, nak”
“Walah, mahal bener harganya, kek”.
“Ya
namanya juga buku bagus. Best seller. Semua yang baca buku ini kabarnya
sampe syok loh waktu baca endingnya”, si kakek berpromosi ala sales
panci.
Genna
pun akhirnya mengalah. Uang seratus lima puluh ribu berpindah tangan.
Entah kenapa, tepat pada saat ia menyerahkan uang tersebut ke kakek tua,
tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar. Angin pun terasa mulai
bertiup kencang. Si kakek buru-buru melangkah turun dari kereta, namun
tiba-tiba berhenti dan menolehkan wajahnya pelan-pelan ke arah Genna.
“Nak”,
ujarnya lirih, “apa pun yang terjadi, harap jangan buka halaman
terakhir ya. Ingat, apapun yang terjadi. Kalau tidak nanti kamu akan
menyesal dan saya tidak mau bertanggung jawab.”
Jantung
Genna berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu
menganggukkan kepala hingga akhirnya si kakek turun dari kereta dan
menghilang ditelan kegelapan.
Singkat
cerita, dua jam kemudian, sekitar pukul satu malam, Genna selesai
membaca seluruh buku tersebut. Kecuali halaman terakhir tentunya. Dan
memang benar seperti yang dikatakan si kakek penjual, buku itu
benar-benar menegangkan dan menyeramkan.
Di
luar kereta yang melaju kencang, hujan turun dengan derasnya. Kilat
menyambar bergantian dan terkadang terdengar suara guruh yang
menggelegar. Sejenak Genna melihat berkeliling dan ternyata semua
penumpang sudah terlelap. Bulu kuduknya terasa merinding.
“Baca
halaman terakhirnya gak yah?”, pikir Genna bimbang. Antara penasaran
dengan rasa takut berbaur menjadi satu. Di luar jendela, malam tampak
makin gelap.
“Ah sudahlah, sekalian aja. Nanggung!”
Dengan
tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir dari buku tersebut
secara perlahan, dan akhirnya tampak sebuah lembaran kosong dengan
sepotong label di bagian pojok kanan atas. Sambil menelan ludah, Genna
membaca huruf demi huruf yang tercantum:
Kereta Malam Penasaran
Terbitan CV. Buku Horror Garing
Harga Pas: Rp 15.000,-
Terbitan CV. Buku Horror Garing
Harga Pas: Rp 15.000,-